Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora melalui Bidang Pariwisata menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD)/Jaring Aspirasi Penyusunan Rencana Induk Kepariwisataan Kabupaten Blora.
Kegiatan yang digelar di ruang pertemuan salah satu rumah makan di Desa Tempuran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Kamis (23/6/2022) terselenggara bekerja sama dengan Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Hadir pada acara tersebut Kepala Dinporabudpar Drs. Kunto Aji, Kepala Bidang, Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Dra. Isti Nuratri, M.Si, Dr. Destha Titi Raharjana, S.Sos., M.Si, Wijaya, S.Hut., M.Si., Kurnia Fahmy Ilmawan, S.Si.,M.Si selaku tim ahli/peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM Yogyakarta serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Blora, Camat serta sejumlah undangan lainnya.
“Forum Group Discussion (FGD)/Jaring Aspirasi intinya Penyusunan Rencana Induk Kepariwisataan Kabupaten Blora (Tahap 2). Harapannya ini sebagai dokumen dasar pengembangan pembangunan kepariwasatan di Kabupaten Blora,” kata Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora Drs. Kunto Aji.
Dr. Destha Titi Raharjana, S.Sos., selaku Tim Ahli Pusat Studi Pariwisata UGM Yogyakarta menyampaikan potensi dan langkah strategis pengembangan pariwisata khususnya di Kabupaten Blora.
Adapun yang menjadi latar belakang adalah Pasal 8 dan 9 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan memberikan mandat kepada setiap provinsi /kabupaten/ kota harus memiliki Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah.
Kemudian, Kabupaten Blora menyimpan beragam pesona daya tarik wisata baik alam, budaya, dan buatan. Potensi kepariwisataan belum diimbangi dengan pengembangan dan pemanfaatan yang optimal.
“Diperlukan kajian perencanaan pengembangan dalam bentuk RIPPARKAB (destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan),” jelasnya.
Sedangkan maksud Dokumen RIPPARKAB adalah sebagai acuan/pedoman perencanaan pembangunan pariwisata bagi pemangku kepentingan dan berjangka waktu (pendek, menengah, dan jangka panjang).
Tujuannya, menjelaskan kondisi eksisiting mengenai kondisi destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan kepariwisataan. Menyusun konsep, prinsip, visi-misi, strategi, dan kebijakan. Menyusun indikasi program pembangunan kepariwisataan.
Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Dra. Isti Nuratri, M.Si, menambahkan bahwa diundangnya sejumlah OP terkait dan Camat dari 16 Kecamatan, gunanya untuk menambah wawasan terkait potensi wisata yang ada di Kabupaten Blora, pengembangan dan juga dukungan dari OPD sebagai bentuk kolaborasi atau sinergitas antar stageholder untuk pengembangan pariwisata.
Diungkapkannya, OPD diharapkan bisa membantu kemajuan pariwisata di kabupaten Blora, seperti halnya di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, ibaratnya semua OPD adalah “Dinas Pariwisata”
Sementara itu Fungsional (Subkoordinator) pada Bidang Pariwisata Dinporabudpar Galih Indra Nugraha, S.FIL, menambahkan, kemungkinan temuan dari Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, prospek terbesar pariwisata di Kabupaten Blora itu dari sisi wisata budayanya.
“Ini tadi FGD awal, yang nantinya akan dilanjutkan kembali di pertemuan berikutnya untuk pemantapan hasil kajian RIPPARKAB dari Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta,” terangnya. (ParBlora).