Desa Wisata Sambongrejo, Kecamatan Sambong Berangkat Dari Karakter Kebersamaan Yang Telah Mengakar

YARSONO, yang belum lama menjabat Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang datang sendiri ke Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong pada Minggu, 20 November 2022. Mengajak anak istrinya, Yarsono ingin melihat sendiri bagaimana penataan desa wisata yang ada di Kabupaten Blora tersebut. Ia tidak memerintahkan anak buahnya, kepala bidang pariwisata untuk belajar bagaimana mengembangkan desa wisata yang semestinya.

"Saya ingin melihat langsung dan belajar untuk mengembangkan desa wisata di Kabupaten Batang," katanya saat ikut dalam sarasehan desa wisata yang digelar di Balai Desa Sambongrejo pada hari Minggu itu.

Desa ini memang terlihat bersih. Hampir tidak ditemukan sampah yang berserakan di pinggir jalan di sepanjang jalan yang membelah Dukuh Blimbing, Desa Sambongrejo. Pedukuhan ini menjadi sentral dari desa wisata di desa tersebut. Ada 5 pedukuhan di Desa Sambongrejo yang berpenduduk tak kurang dari 3.000 jiwa. Di Dukuh Blimbing, tempat Kampung Samin berada, berpenghuni tak kurang 1.200 jiwa. Di pedukuhan inilah, desa wisata Kampung Samin Sambongrejo dikembangkan.

"Jadi awalnya mengembangkan desa jadi desa wisata saat banyaknya tamu yang berdatangan ke rumah Mbah Pram," kata Janurman, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sido Rukun Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong. Mbah Pram yang disebut Janurman mengacu pada Pramugi Prawiro Wijoyo, tokoh Sedulur Sikep Samin di Dukuh Blimbing, Desa Sambongrejo.

Modal sosial yang telah dimiliki adalah kebersamaan dan mudahnya warga pedukuhan yang diajak untuk bergotong royong.

"Sebagai contoh adalah menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Warga telah memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan jauh sebelum SK Desa Wisata kami miliki pada tahun 2021 lalu. Lalu jika kita ingin mengajak untuk bergotong royong mengerjakan sesuatu dengan mudah warga bisa kita kerahkan," sambung Janurman.

Dengan modal sosial ini, gagasan untuk membuat desa wisata muncul sejak 2018. Bahkan dukungan pembiayaan dari Pemerintahan Desa Sambongrejo mulai diadakan, seperti membuat toilet umum sebagai salah satu fasilitas wisatawan yang nantinya berkunjung ke desa wisata ini. Setelah itu upaya untuk mendapat pendampingan dari dinas terkait di Kabupaten Blora dilakukan. Puncaknya ketika Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Blora mengundang Desa Wisata Institute dari Yogyakarta untuk melakukan pendampingan desa-desa wisata di Kabupaten Blora pada tahun 2021.

"Lalu di tahun 2021 itu terbentuklah kelompok sadar wisata, yang kemudian kami mengurus untuk mendapatkan SK Desa Wisata dari Kabupaten Blora," jelasnya.

Berbasis wisata budaya, Desa Sambongrejo mulai mengemas paket-paket desa wisata yang ditawarkan melalui media-media promosi. Paket ini termasuk welcome dance dan welcome drink saat pengunjung datang ke Kampung Samin, juga kunjungan ke ternak kambing etawa, pusat kerajinan tempe dan batik, serta perkebunan rumah kaca. Desa wisata ini juga menyediakan homestay sebagai akomodasi pengunjung yang menginap di desa ini.

"Jadi untuk saran kepada teman-teman lain yang ingin mengembangkan desa wisata di desanya adalah perlunya kegigihan, perlu komitmen yang luar biasa. Jadi memang perlu perjuangan," pungkasnya.

***